Jumat, 24 Juni 2011

Metabolisme Kolesterol Part 1

Lemak yang kita konsumsi terdiri atas kolesterol, lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak dan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi senyawa yang disebut Asetil koenzim-A (asetil Ko-A) yang kemudian diproses sehingga dihasilkan adenosin-trifosfat (ATP) yang berfungsi sebagai suplai energi. Asetil Ko-A membentuk kolesterol, trigliserida, fosfolipid, dan asam lemak bebas.
Oleh sebab itu, jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak maka jumlah trigliserida dan kolesterol dalam tubuh akan semakin banyak pula. Tiga fraksi lemak pertama (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) berikatan dengan protein khusus bernama apoprotein menjadi kompleks lipid-protein dan lipoprotein, sehingga lemak dapat larut dan mengalir di peredaran darah. Sedangkan asam lemak bebas akan berikatan dengan albumin (Dalimartha 2004).
 
Lipoprotein berfungsi mengangkut lipid dari tempat sintesisnya ke tempat penggunaanya (Tapan 2005). Lipoprotein terbagi atas 5 fraksi berdasarkan berat jenisnya. Kelima fraksi tersebut adalah kilomikron, very low density lipoproetin (VLDL), intermediate density lipoprotein (IDL), low density lipoprotein (LDL), dan high density lipoprotein (HDL) (Meyes 2005). Absorbsi lipid yang diangkut oleh lipoprotein, dibantu oleh enzim ekstraselular lipoprotein lipase, yang menghidrolisis triagliserol menjadi asam lemak dan gliserol sehingga dapat diserap oleh sel target (Nelson 2004).
Selain mengangkut bahan pembuat membran dan hormon steroid, lipoprotein bertugas mengambil kolesterol yang berlebihan dari jaringan perifer sehingga mencegah penimbunan lemak dan aterosklerosis. Semakin banyak HDL maka semakin mudah kolesterol yang terangkut tersebut dibawa menuju ke hati kemudian diubah menjadi asam empedu, lalu dikeluarkan ke usus untuk mengaktifkan absorpsi lemak. 

Oleh karena itu, HDL disebut kolesterol baik (Tapan 2005). Hal ini berbeda dengan LDL yang disebut kolesterol jahat karena merupakan pengangkut kolesterol terbesar untuk disebarkan ke seluruh endotel jaringan perifer dan pembuluh nadi. LDL bersifat aterogenik, yaitu mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan menyebabkan penumpukan lemak yang dapat menyempitkan pembuluh darah (Dalimartha 2004).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar